NEW YORK - Rencana klub sepak bola Manchester United (MU) melakukan penawaran umum saham perdana alias IPO, dinilai sebagai angin segar bagi pemiliknya, yaitu Keluarga Glazer.
Seperti dilansir dari Reuters, Minggu (8/7/2012), pemilik MU yang merupakan pengusaha asal Amerika Serikat (AS) tersebut dan enam orang anaknya yang mengambil alih klub sepak bola asal Inggris sejak 2005 silam ini, dikritik karena memiliki utang yang terlampau besar.
Pasalnya, ini menumbuhkan kekhawatiran karena besarnya utang tersebut, sehingga dianggap tidak sebanding dengan kondisi pesaingnya yang lain. Selain itu, jika dibandingkan dengan besaran uang untuk mempertahankan pemain top yang mereka miliki, utang tersebut dinilai lebih besar.
"Transaksi di masa lalu yag terjadi antara anggota keluarga dari perusahaan sesuatu yang baik bagi investor, hal tersebut sebagai pertimbangan sebelum mereka memutuskan untuk menyerap sahamnya melalui IPO," ungkap seorang pengacara di McDermott Will & Emery, Thomas Conaghan.
Pada 2008, memang belum terlihat jelas untuk apa keluarga tersebut meminjam uang dari klub tersebut, dan bukan meminjam dari perbankan atau pihak yang lain. Namun, keluarga Glazer tercatat memiliki banyak portofolio di lini bisnis yang lain seperti pusat perbelanjaan.
Namun, dengan utang yang tercatat dalam jumlah besar, MU memang bukanlah klub sepak bola biasa. Terbukti klub ini memiliki basis penggemar dengan 659 juta yang sangat fanatik.
Sebagai informasi, rencana MU menjual sahamnya di AS sebagai langkah menyelesaikan utang yang dimiliki keluarga Malcolm Glazer yang mengambilalih MU pada 2005.
Pada puncak krisis keuangan global pada Desember 2008, enam saudara Glazer memiliki 10 juta pound dalam bentuk pinjaman selama lima tahun di MU dengan tingkat bunga 5,5 persen.
Pada Oktober 2010 sampai Januari 2011, Kevin Glazer membeli USD10,6 juta untuk investasi umum. Pada April 2012, MU membayar Glazer dividen sebesar 10 juta pound yang digunakan untuk membayar kembali pinjaman di keluarga Glazer.
Keluarga Glazer kemudian tercatat menyuntikkan 249,1 juta pound ke perusahaan pada November 2010. Dana ini digunakan untuk membayar pinjaman yang berbunga mahal. (OZ)
Pasalnya, ini menumbuhkan kekhawatiran karena besarnya utang tersebut, sehingga dianggap tidak sebanding dengan kondisi pesaingnya yang lain. Selain itu, jika dibandingkan dengan besaran uang untuk mempertahankan pemain top yang mereka miliki, utang tersebut dinilai lebih besar.
"Transaksi di masa lalu yag terjadi antara anggota keluarga dari perusahaan sesuatu yang baik bagi investor, hal tersebut sebagai pertimbangan sebelum mereka memutuskan untuk menyerap sahamnya melalui IPO," ungkap seorang pengacara di McDermott Will & Emery, Thomas Conaghan.
Pada 2008, memang belum terlihat jelas untuk apa keluarga tersebut meminjam uang dari klub tersebut, dan bukan meminjam dari perbankan atau pihak yang lain. Namun, keluarga Glazer tercatat memiliki banyak portofolio di lini bisnis yang lain seperti pusat perbelanjaan.
Namun, dengan utang yang tercatat dalam jumlah besar, MU memang bukanlah klub sepak bola biasa. Terbukti klub ini memiliki basis penggemar dengan 659 juta yang sangat fanatik.
Sebagai informasi, rencana MU menjual sahamnya di AS sebagai langkah menyelesaikan utang yang dimiliki keluarga Malcolm Glazer yang mengambilalih MU pada 2005.
Pada puncak krisis keuangan global pada Desember 2008, enam saudara Glazer memiliki 10 juta pound dalam bentuk pinjaman selama lima tahun di MU dengan tingkat bunga 5,5 persen.
Pada Oktober 2010 sampai Januari 2011, Kevin Glazer membeli USD10,6 juta untuk investasi umum. Pada April 2012, MU membayar Glazer dividen sebesar 10 juta pound yang digunakan untuk membayar kembali pinjaman di keluarga Glazer.
Keluarga Glazer kemudian tercatat menyuntikkan 249,1 juta pound ke perusahaan pada November 2010. Dana ini digunakan untuk membayar pinjaman yang berbunga mahal. (OZ)
RSS Feed