WATAMPONE, TRIBUN BONE-- Memasuki bulan suci ramadan, harga telur di pasar sudah mulai naik. Hingga Ahad-Senin (8-9/7) harga telur di pasar naik dari harga sebelumnya Rp 16.800 menjadi Rp 18.000. Hal ini dikatakan Kasi Distribusi Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bone, H.Muh.Yusuf saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (9/7).
Dia mengatakan, harga telur naik dipasaran bukan berarti menjelang bulan suci ramadan ini, harga telur naik. Akan tetapi, menurut para pedagang pengecer di pasar itu naik karena permintaan banyak sedangkan persediaan sedikit.
Dia mengatakan, harga telur naik dipasaran bukan berarti menjelang bulan suci ramadan ini, harga telur naik. Akan tetapi, menurut para pedagang pengecer di pasar itu naik karena permintaan banyak sedangkan persediaan sedikit.
"Alasan mereka menaikkan telur itu karena banyak permintaan sementara persediaan sedikit. Apalagi, kata pedagang, akhir-akhir ini banyak orang yang melakukan kegiatan seperti pengantin. Jadi, permintaan semakin banyak," katanya.
H.Muh Yusuf kembali mengatakan, kebutuhan-kebutuhan pokok warga yang lainnya harga barang masih stabil hingga dua hari ini yang kita pantau.
Sementara itu, harga bawang merah dan harga cabe merah besar mengalami penurunan. Disebutkan, untuk harga bawang merah dari harga Rp 15 ribu per kg turun menjadi Rp 13 ribu per kg. Sementara, harga cabe merah besar dari harga Rp 22 ribu per kg turun menjadi Rp 16 ribu per kg.
"Itu sesuai dengan pantauan kami dilapangan selama dua hari ini. Jadi, Disperindag membentuk tim pemantau harian untuk memantau harga-harga barang dilapangan," jeasnya.
H.Muh Yusuf kembali mengatakan, meskipun menjelang bulan suci ramadan ini, harga daging dipasaran masih stabil. Para pedagang dipasaran harga daging yang mereka jual itu masih normal, belum ada kenaikan meskipun sudah mendekati bulan suci ramadan.
H.Muh Yusuf menambahkan, kenaikan harga kebutuhan pokok di pasaran itu cuma dipengaruhi persediaan permintaan. Kalau persediaan kurang lantas permintaan banyak, otomatis harga barang dinaikkan oleh pengecer.
"Kita disini, dari Disperindag mengumpulkan tiga atau lima pedagang pengecer lalu kita tambahkan harga barang yang mereka jual. Setelah ditambah, lalu kita bagi harga dari berapa jumlah pedagang pengecer tadi dan itulah harga rata-rata kami," jelasnya.(bur)
H.Muh Yusuf kembali mengatakan, kebutuhan-kebutuhan pokok warga yang lainnya harga barang masih stabil hingga dua hari ini yang kita pantau.
Sementara itu, harga bawang merah dan harga cabe merah besar mengalami penurunan. Disebutkan, untuk harga bawang merah dari harga Rp 15 ribu per kg turun menjadi Rp 13 ribu per kg. Sementara, harga cabe merah besar dari harga Rp 22 ribu per kg turun menjadi Rp 16 ribu per kg.
"Itu sesuai dengan pantauan kami dilapangan selama dua hari ini. Jadi, Disperindag membentuk tim pemantau harian untuk memantau harga-harga barang dilapangan," jeasnya.
H.Muh Yusuf kembali mengatakan, meskipun menjelang bulan suci ramadan ini, harga daging dipasaran masih stabil. Para pedagang dipasaran harga daging yang mereka jual itu masih normal, belum ada kenaikan meskipun sudah mendekati bulan suci ramadan.
H.Muh Yusuf menambahkan, kenaikan harga kebutuhan pokok di pasaran itu cuma dipengaruhi persediaan permintaan. Kalau persediaan kurang lantas permintaan banyak, otomatis harga barang dinaikkan oleh pengecer.
"Kita disini, dari Disperindag mengumpulkan tiga atau lima pedagang pengecer lalu kita tambahkan harga barang yang mereka jual. Setelah ditambah, lalu kita bagi harga dari berapa jumlah pedagang pengecer tadi dan itulah harga rata-rata kami," jelasnya.(bur)
RSS Feed