Picture
Pemilihan langsung telah banyak kita lewati. Pilpres,Caleg,Pilgub,Pilkada. Pada Umumnya Pesta Lima tahunan ini,banyak dinamika yang terjadi.Inti dari kegiatan ini adalah dalam rangka mewujudkan Pemerintahan yang demokratis.Dan harapan dari Realisasi demokrasi ini mengarah pada menciptakan masyarakat yang sejahtera dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila.Segala bentuk pemilihan langsung yang telah kita lakukan dominan membutuhkan Biaya yang jumlahnya tidak sedikit.

Banyak yang kita dapatkan dari pelaksanaan pemilihan langsung ini,Para oknum yang akan mencalonkan diri,harus berani menampilkan diri ditengah kehidupan masyarakat.demi untuk menarik simpati dari para pemilih.Hal ini seolah-olah menjadi keharusan demi untuk mencapai cita-cita yang mereka inginkan.

Ini suatu realita yang terjadi jika kita renungkan dari sisi positifnya bersentuhan langsung dengan masyarakat dan jauh berbeda pada masa lalu memilih kucing dalam karung dari Bahasa Para Pakar Politik.Dalam Era Transparansi atau keterbukaan segalanya harus menampakan diri.Namun sebaiknya pendefenisian dari keterbukaan ini harus jelas dan terarah karena jika tidak,maka tentunya akan mengalami kepincangan dalam Pemerintahan.Agama sendiri tentu mengajarkan hal keterbukaan ,namun juga harus tetap ada yang namanya sesuatu yang menjadi Rahasia.atau secret.Yang terpenting demi kebaikan orang banyak.Dari semua uraian diatas tentunya berkaitan hal-hal yang baik yang dihasilkan dari pemilihan langsung.Namun dibalik itu semua kita tidak bisa pungkiri,ada hal yang negative ditimbulkan.pula dari penerapan pemilihan langsung ini.Terjadinya konplik,anarkis,korupsi akibat dari penggunaan biaya yang terkadang tidak terkontrol dan terarah pada saat akan menduduki posisi yang diinginkan,dan masih banyak hal lain yang telah terjadi.

Money politik adalah hal yang tentunya dilarang menurut aturan yang ada,baik dalam bentuk barang,lebih-lebih Bentuk uang.Akan tetapi dalam pelaksanaan yang ada tanpa Paktor finansial yang memadai maka seakan-akan sunyi rasanya Proses pelaksanaan Pemilihan langsung tersebut.Pemberian dengan tujuan untuk dipilih berarti salah satu bentuk Politik Uang.Namun saat ini tanpa biaya maka keberhasilan terkadang susah untuk kita capai.Makanya mereka para calon mencari cara-cara halus dalam melakukan hal ini semua.namun saya kira ada juga  yang berani menampakkan diri,secara terang-terangan.

Memberi adalah lebih baik dari menerima,namun berlakukah?hal ini bagi orang yang memang berada pada garis kemiskinan.Menerima Pemberian mungkin lebih baik menurut mereka.Tidak lagi memikirkan tangan diatas lebih baik dari tangan dibawah.Semua prinsif itu seakan hanyut ditelan derasnya bentuk-bentuk penawaran yang menggiurkan para obyek Politik.Harga diri dikesampingkan untuk sementara demi untuk memanpaatkan peluang yang ada.

Terkadang kami merenung dan memikirkan dengan pola yang dilakukan saat ini dalam mencapai,posisi jabatan dalam Politik.Disatu sisi aturan melarang untuk melakukan Politik uang.Namun dalam kenyataan tetap membutuhkan biaya dalam mencapai hasil yang maksimal.Ada bahasa Sentilan,kesemuanya itu dianggap Sebagai PABBAREKKENG SUMANGE DAN TANDA TERIMA KASIH.Dan parahnya lagi kita tentunya akan terjebak dari hasil proses ini,yakni memikirkan untuk mengembalikan biaya yang telah dikeluarkan.Mungkin inilah yang menjadi penyebab terjadinya praktek Korupsi.

Hati Nurani merupakan bentuk Sikap yang sangat Bijaksana,yang dibutuhkan dalam realisasi penerapan pemilihan langsung.Akan tetapi dalam mewujudkan Nurani murni mungkin sulit kita dapatkan secara mayoritas saat ini.Olehnya itu mampukah kita memadukan hal ini Yakni nurani dan pinansial yang memadai demi untuk mewujudkan keberhasilan yang gemilang.Yang terpenting janganlah terjebak oleh rambu –rambu tentang money politik yang berupa bentuk pelanggaran.

Segala yang telah kita lakukan dalam hal proses pemilihan langsung yakni mewujudkan kemenangan.Olehnya itu pikirkan Pinansial yang memadai maka otomatis menguatkan nurani para obyek politik.Kemenangan yang akan kita capai memerlukan pengorbanan yang tinggi.janganlah terlena dengan bahasa dan retorika semata namun pikirkan segala aspek yang sangat penting sebagai paktor penunjang.Jika segalanya telah kita lakukan,maka kita berserah diri sepenuhnya ke-Maha Kuasa Sebagai Penentu hasil akhir dari perjuangan yang telah kita lakukan.Hal ini sangatlah beralasan bagi yang Beragama.

Terkhusus dalam Pilgub yang akan kita hadapi,Penulis salut dan mengidolakan Pak SYL,Dengan alasan bahwa beliau tergolong Publik pigur yang memang memiliki Kualitas dan Bukti Program yang Pro rakyat.namun sedikit masukan dalam menghadapi Pilgub akan datang agar sekiranya kepada Tim Sukses yang ada sekiranya Faktor Finansial perlu mendapatkan perhatian khusus,karena ada beberapa kegiatan yang telah dilakukan seakan menganggap biasa-biasa saja,padahal terselubung sikap kekecewaan.dari para peserta pertemuan.Walaupun sebenarnya inti pertemuan memang tidak ada nuansa Politisnya akan tetapi dalam angan-angan mereka, waktu semakin dekat dalam pesta demokrasi.Namun saya kira masih ada waktu dalam menjawab segala kekurangan ini,sepanjang kita mau memperbaiki pasti ada jalan.Semua ini kami angkat segala keluh kesah dari para pencinta politik.Hal ini kami urai diatas sehelai kertas ini karena merupakan wujud kecintaan kepada Pak SYL.Semoga hal ini tidaklah dianggap sesuatu yang berlebihan,dan tidak beretika namun menjadi sedikit masukan dalam mewujudkan Kemenangan Bersama rakyat.

 Sang Pengagum SYL.
YUDIL HAYRID,S.Sos.



Leave a Reply.

    Arsip

    July 2012
    June 2012

    Kategori

    All
    Aneka
    Ekonomi
    Kecamatan
    Kota
    Mimbar Jumat
    Olahraga
    Pendidikan
    Politik & Hukum
    Topik Utama
    Umum