WATAMPONE, TRIBUN BONE-- Setelah melakukan aksi demo di Kantor Pemerintah Kabupaten Bone minggu lalu terkait rencana Pemerintah Kabupaten Bone untuk menggusur para pencari nafkah diseputaran Lapangan Merdeka. Mengetahui niat pemerintah yang mau mengurus para pedagang kaki lima (PKL), beberapa organisasi, baik LSM, maupun organisasi Kemahasiswaan ikut prihatin dengan ancaman tersebut.
Dengan keprihatinannya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonedia (PMII) Cabang Bone tergerak untuk mendampingi mereka yang mengalami nasib seperti ini. Tuntutan mereka hanya satu yakni PKL harus tetap berjualan ditempat ini (Kompleks Lapangan Merdeka), mengenai kebersihan dan keindahannya para PKL akan tetap mematuhinya dan tetap menjaganya.
Dengan keprihatinannya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonedia (PMII) Cabang Bone tergerak untuk mendampingi mereka yang mengalami nasib seperti ini. Tuntutan mereka hanya satu yakni PKL harus tetap berjualan ditempat ini (Kompleks Lapangan Merdeka), mengenai kebersihan dan keindahannya para PKL akan tetap mematuhinya dan tetap menjaganya.
Hal tersebut diungkapkan para PKL saat mendatangi kembali Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bone, Senin (9/7).
Kedatangan para PKL di Kantor DPRD tersebut, tetap dengan satu tuntutan yakni tetap ingin berjualan di kompleks Lapangan Merdeka. Mereka beralasan karena tuntutan ekonomi yang semakin besar sementara lapangan kerja tidak ada, untuk itu kami mencoba mencari sesuap nasi dengan menjual minuman ringan di Kompleks Lapangan Merdeka. "Kalau kami dilarang berjualan di kompleks ini, dimana lagi kami mau mencari nafkah," ungkap PKL dengan nada sedih.
Para PKL ini diterima Tim Penerima Aspirasi diantaranya Andi Idris Rahman, H. Darwis dan Andi Mappasere.
Andi Rahman usai menerima aspirasi mengungkapkan, karena rananya adalah masalah pemerintahan, maka Komisi I akan merapatkerjakan dengan instansi terkait. Komisi I rencana akan melakukan rapat kerja besok (Selasa 10 Juli) dengan beberapa instansi seperti Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda), Dinas Tata Ruang dan Kantor Kebersihan. Karena kedua instansi tersebut, menurut anggota Komisi I DPRD ini, dinilai berhubungan langsung dengan aktifitas PKL, baik retribusi yang setiap hari dipungut dari para PKL maupun kebersihannya. (aba/dar)
Kedatangan para PKL di Kantor DPRD tersebut, tetap dengan satu tuntutan yakni tetap ingin berjualan di kompleks Lapangan Merdeka. Mereka beralasan karena tuntutan ekonomi yang semakin besar sementara lapangan kerja tidak ada, untuk itu kami mencoba mencari sesuap nasi dengan menjual minuman ringan di Kompleks Lapangan Merdeka. "Kalau kami dilarang berjualan di kompleks ini, dimana lagi kami mau mencari nafkah," ungkap PKL dengan nada sedih.
Para PKL ini diterima Tim Penerima Aspirasi diantaranya Andi Idris Rahman, H. Darwis dan Andi Mappasere.
Andi Rahman usai menerima aspirasi mengungkapkan, karena rananya adalah masalah pemerintahan, maka Komisi I akan merapatkerjakan dengan instansi terkait. Komisi I rencana akan melakukan rapat kerja besok (Selasa 10 Juli) dengan beberapa instansi seperti Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda), Dinas Tata Ruang dan Kantor Kebersihan. Karena kedua instansi tersebut, menurut anggota Komisi I DPRD ini, dinilai berhubungan langsung dengan aktifitas PKL, baik retribusi yang setiap hari dipungut dari para PKL maupun kebersihannya. (aba/dar)
RSS Feed