SEPERTI di ketahui bahwa bulan ini adalah bulan Rajab 1433 H. Mengingat tanggal 17 Juni 2012 yang akan datang, bertepatan dengan peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW. Maka hari ini pembahasan kita adalah masalah Isra’ dan Mi’raj. Perlu di ketahui kata-kata isra’ diambil dari kata as- raa – yusry – israa-an arti secara harfiah ialah ber- jalan malam. Namun makna istilah ialah perjalanan Nabi ketika isra’ dari Masjidil Haram sampai ke Masjidil Aqsa. Firman Allah yang artinya: “Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada satu malam dari Al-Masjidil Haram ke Masji- dil Aqsa…”(Q.S. Al-Isra ayat 1)
Kata-kata mi’raj diambil dari kata a’rraja – yu’arriju – uruujan wa ma’rojan – wa mi’rojan artinya ialah “tang- ga” atau tempat naik, sedang- kan menurut istilah ialah Nabi menghadap kepada kebesa- ran Allah sebagaimana difir- mankan-Nya yang artinya: “Para malaikat Jibril naik (menghadap) kepada Allah…”
(Q.S. Al-Ma’aaraj ayat 4) Ada dua ayat yang menjelaskan isra’, yaitu dalam su- rat Isra ayat 1 dan 60, dan ada 19 ayat yang menjelaskan ten- tang mi’raj, yaitu ayat 1-18 pada surat An-Najm dan satu ayat pada ayat ke-4 dari surat Al-Maa’rij. Sedangkan hadits yang menjelaskan isra’ mi’raj menurut sebagian ulama ada 360 hadits. Dari 360 hadits ini ada yang badihi (jelas) ada yang talqihy (hadits isyarat). Adalah Syekh Ahmad Na- jmuddin yang telah mengum- pulkan 60 hadits tentang isra’ mi’raj dalam kitabnya yang te- lah ditafsirkan oleh Syekh Ahmad Dardir, kemudian kitab ini dikenal dengan sebutan Ad-Dardir. Sedangkan 300 ha- dits lagi masih berceceran dalam kitab-kitab hadits sep- erti Sunan As-Sittah dan kitab- kitab tafsir seperti tafsir Ruhul Maa’ni, Ibnu Katsir, Fidzilalil Quran dan Ath_thabari serta kitab-kitab tafsir lainnya. Seperti yang dikemukakan oleh Syekh Najmuddin, bah- wa ketika Nabi melakukan isra’ berhenti di 5 tempat: 1.Di Thoyyibah atau kota Madinah yaitu tempat Nabi dan para sahabat hijrah untuk me- nyiarkan Islam (Q.S. Annisa ayat 100). 2.Di Madyan atau Syiria dibawah sebuah pohon bekas tempat Nabi Musa as bersem- bunyi (berteduh) ketika dikejar oleh Fir’aun dari Mesir (Q.S. Al- Qashash ayat 30). 3.Di gunung Sinai yaitu tem- pat Nabi Musa as menerima wahyu (Q.S. At-Thaba ayat 9- 14). 4.Di Baitullahmin (Bethle- hem) yaitu sebuah kampung dekat kota Baitul Maqdis di Pal- estina, tempat Nabi Isa as dila- hirkan (Q.S. Maryam ayat 15). 5.Di Masjidil Aqsa, yaitu di jantung kota Baitul Muqaddas (Palestina), yang kini sedang dikuasai Yahudi/Israel (Q.S. Al- Isra’ ayat 1). Pada semua tempat itulah Nabi melakukan shalat. Menu- rut Syekh Dardir kelima tempat itu merupakan ilustrasi bahwa perjalanan isra’ dan mi’raj, Nabi akan menerima dispensasi sha- lat lima waktu setelah diperin- tahkan shalat 50 waktu. (Ad- Dardir, hal. 7). Namun tidak hanya itu hik- mah dalam perjalanan isra’ mi’raj, karena Nabi juga menen- mukan 17 macam yang menak- jubkan. Hal itu suatu isyarat akan dilaksanakan shalat wajib 17 rakaat sehari semalam. Peris- tiwa yang telah dilihat Nabi ke- tika isra’ itu seperti diantanya penjelasan hadits Nabi yang di- riwayatkan oleh Az-Zuhri dari Ibnul Musayyab dalam tafsir (Ath-Thabari, jus 15, h. 9-10. Ad_dardir, hal. 7-12). 1.Nabi dikejar-kejar oleh syaitan. Ini merupakan gamba- ran bahwa umat Nabi akan senantiasa digoda oleh syaitan (Q.S. Saad ayat 82-84). 2.Masyarakat yang menanam tanaman dan mengetamnya di saat itu juga. Hal ini pertanda bahwa orang- orang yang berjihad di jalan Allah akan mendapat pahala yang berlipat ganda (QS. Al- baqarah ayat 271).
Kata-kata mi’raj diambil dari kata a’rraja – yu’arriju – uruujan wa ma’rojan – wa mi’rojan artinya ialah “tang- ga” atau tempat naik, sedang- kan menurut istilah ialah Nabi menghadap kepada kebesa- ran Allah sebagaimana difir- mankan-Nya yang artinya: “Para malaikat Jibril naik (menghadap) kepada Allah…”
(Q.S. Al-Ma’aaraj ayat 4) Ada dua ayat yang menjelaskan isra’, yaitu dalam su- rat Isra ayat 1 dan 60, dan ada 19 ayat yang menjelaskan ten- tang mi’raj, yaitu ayat 1-18 pada surat An-Najm dan satu ayat pada ayat ke-4 dari surat Al-Maa’rij. Sedangkan hadits yang menjelaskan isra’ mi’raj menurut sebagian ulama ada 360 hadits. Dari 360 hadits ini ada yang badihi (jelas) ada yang talqihy (hadits isyarat). Adalah Syekh Ahmad Na- jmuddin yang telah mengum- pulkan 60 hadits tentang isra’ mi’raj dalam kitabnya yang te- lah ditafsirkan oleh Syekh Ahmad Dardir, kemudian kitab ini dikenal dengan sebutan Ad-Dardir. Sedangkan 300 ha- dits lagi masih berceceran dalam kitab-kitab hadits sep- erti Sunan As-Sittah dan kitab- kitab tafsir seperti tafsir Ruhul Maa’ni, Ibnu Katsir, Fidzilalil Quran dan Ath_thabari serta kitab-kitab tafsir lainnya. Seperti yang dikemukakan oleh Syekh Najmuddin, bah- wa ketika Nabi melakukan isra’ berhenti di 5 tempat: 1.Di Thoyyibah atau kota Madinah yaitu tempat Nabi dan para sahabat hijrah untuk me- nyiarkan Islam (Q.S. Annisa ayat 100). 2.Di Madyan atau Syiria dibawah sebuah pohon bekas tempat Nabi Musa as bersem- bunyi (berteduh) ketika dikejar oleh Fir’aun dari Mesir (Q.S. Al- Qashash ayat 30). 3.Di gunung Sinai yaitu tem- pat Nabi Musa as menerima wahyu (Q.S. At-Thaba ayat 9- 14). 4.Di Baitullahmin (Bethle- hem) yaitu sebuah kampung dekat kota Baitul Maqdis di Pal- estina, tempat Nabi Isa as dila- hirkan (Q.S. Maryam ayat 15). 5.Di Masjidil Aqsa, yaitu di jantung kota Baitul Muqaddas (Palestina), yang kini sedang dikuasai Yahudi/Israel (Q.S. Al- Isra’ ayat 1). Pada semua tempat itulah Nabi melakukan shalat. Menu- rut Syekh Dardir kelima tempat itu merupakan ilustrasi bahwa perjalanan isra’ dan mi’raj, Nabi akan menerima dispensasi sha- lat lima waktu setelah diperin- tahkan shalat 50 waktu. (Ad- Dardir, hal. 7). Namun tidak hanya itu hik- mah dalam perjalanan isra’ mi’raj, karena Nabi juga menen- mukan 17 macam yang menak- jubkan. Hal itu suatu isyarat akan dilaksanakan shalat wajib 17 rakaat sehari semalam. Peris- tiwa yang telah dilihat Nabi ke- tika isra’ itu seperti diantanya penjelasan hadits Nabi yang di- riwayatkan oleh Az-Zuhri dari Ibnul Musayyab dalam tafsir (Ath-Thabari, jus 15, h. 9-10. Ad_dardir, hal. 7-12). 1.Nabi dikejar-kejar oleh syaitan. Ini merupakan gamba- ran bahwa umat Nabi akan senantiasa digoda oleh syaitan (Q.S. Saad ayat 82-84). 2.Masyarakat yang menanam tanaman dan mengetamnya di saat itu juga. Hal ini pertanda bahwa orang- orang yang berjihad di jalan Allah akan mendapat pahala yang berlipat ganda (QS. Al- baqarah ayat 271).