Picture
PERTEMUAN Rio+20 yang dijadwalkan  Juni  2012  ini adalah  sebuah  agenda  in-ternational  Badan  Perserikatan Bangsa-Bangsa  (PBB)  yang kembali  menggaungkan  penting- nya implementasi dari isu global, Green Economy atau Ekonomi Hi- jau dengan slogannya “pro growt, pro-job, and pro-poor”, suatu ini- tiatif  tentang  ekonomi  modern yang  merespon  persoalan lingkungan  dan  menjawab masalah  kemiskinan  serta  kesen- jangan  ekonomi  dunia. Inisiatif Green Economy dalam Tatanan  Global.  Gagasan  tentang ekonomi hijau berangkat dari key- akinan para ekonom environmen- talist  dunia  tentang  kegagalan pasar  “market  failure”  yang menumbuhkan  ketidakpercayaan akan sistem kapitalis karena telah memunculkan persoalan kemiski- nan dan ketidakadilan global. Se- mentara  aktivitas-aktivitas ekonomi telah mengakibatkan ber- munculannya  permasalahan lingkungan seperti krisis ekologi, eksploitasi  sumber  daya  alam yang mengakibatkan pada kelang- kaan, hingga berujung kepada isu yang  menuntut  perhatian  khusus warga  dunia,  yaitu  perubahan iklim “climate change” dan pema- nasan global “global warming.”

 
Picture
DALAM menghadapi Pekan  Olahraga  Nasional yang  tinggal  menghitunghari.  Kesiapan  Riau  sebagai  tuan rumah perhelatan akbar Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII pada September 2012 mendatang hingga saat ini, masih fokuspada  penyelesaian  venue-venue yang memang menjadi perhatian. Disebabkan  dari  awal  sudah menjadi  catatan  khusus,  dan mestilah  pembangunannya  perlu mendapatkan  perhatian. Menurut Ketua Harian I PB PON Emrizal Pakis. Katanya, hingga  saat  ini  perkembangan venue  sudah  mencapai  70 persen. “Kita sudah menerima laporan,  beberapa  venue  sudah di  atas  70  persen  pembangunan- nya.  Hanya  asrama  atlet  yang masih di bawah 50 persen, sedangkan  asrama  atlet  tidakada hal yang perlu dikhawatir- kan  sebab  sudah  dipastikan pada  minggu  kedua Agustus, asrama  sudah  selesai.  Kita mengejar  pembangunan  venue dan  asrama  yang  fungsional meskipun belum selesai sempurna,  yang  penting dapat  kita  gunakan  untuk bertanding.    Sedangkan tujuh  venues  yang  belum rampung  pengerjaannya. Kondisi  ketujuh  venues tersebut  masih  di  bawah60 persen, yakni Gedung Wushu  di  Sport  Center Rumbai, Gedung Gulat di PKM UIR (renovasi), venues  futsal  di  depan Stadion Beringin, Tembila- han, Indragiri Hilir. Sedangkan  di  Kota Pekanbaru  beberapa venues  yang  kondisinya masih berada di bawah 60 persen  adalah  boling,biliar dan sepak takraw di Purna MTQ, sofbol di Unilak dan bisbol di depan Stadion Utama Riau.” (Antara News, 14 Juni 2012)

 

Sekaligus Dalam Mengembangkan Karakter Peserta Didik

Picture
KURIKULUM Tingkat  Satuan Pendidikan (KTSP)yang  dipercayakan  pada  setiap tingkat  satuan  pendidikan hampir  senada  dengan  prinsip implementasi Kurikulum Berbasis  Kompetensi  (KBK), perlu  dipayungi  oleh  Manaje- men Berbasis Sekolah (MBS). Artinya,  hal  tersebut  merupa- kan  pelimpahan  wewenang yang  besar  kepada  sekolah untuk memperbaiki mutu pendidikannya,  baik  dengan menyusun  dan  mengembangkan kurikulum, maupun dengan  mendorong  guru untuk  berinovasi,  dan mengajak  partisipasi masyarakat  (Megawangi, 2007).    Menghadapi tantangan  perubahan kurikulum  yang  tujuan- nya  adalah  untuk memudahkan  sekolah untuk  mengoptimalkan seluruh  sumberdayayang  ada,  upaya  yang dapat  dilakukan  sekolah dalam mengimplementasi- kan KTSP sekaligus dalam  mengembangkan karakter Peserta Didiknya dapat ditempuh melalui cara  sebagai  berikut:

 
Picture
Dalam  rilis  tersebut Kepala  Badan P e n g e m b a n g a n Sumber Daya Manusia Pendid- ik  dan  Peningkatan  Mutu  Pen- didikan,  Kemendikbud,  Syaw- al Gultom menjelaskan, “Pelak- sanaan  ujian  ulang  ini  jangan disalahpahami  sebagai  anca- man. Roh dari uji ulang ini un- tuk  pembinaan,”  kata  Syawal, Senin  (4/6/2012)  di  Jakarta. Menurut  Syawal,  para  guru yang  belum  memenuhi  standar akan  dibina  dengan  berbasis web maupun tatap muka. Guru diberi kesempatan beberapa kali hingga mampu memenuhi stan- dar  guru  profesional.  “Dengan cara seperti ini, para guru akan terbangun  kesadarannya  su- paya tidak berhenti meningkat- kan  kualitas  pembelajarannya. Jadi, guru-guru tidak puas den- gan  kelulusan  sertifikasi  saja,” tutur  Syawal.

 
Picture
MELUASNYA  ang ka  kemiskinan  ten tu  tidak  bisa  lepas dari krisis ekonomi yang masih menimpa  bangsa  Indonesia. Ini karena, kemiskinan selalu berkaitan  dengan  kebutuhan ekonomi dan pemenuhan hak hidup masyarakat secara luas. Kebutuhan  ekonomi  dalam menjalani  kehidupan  sangat menentukan  terhadap  pen- ingkatan  kesejahteraan  dan kemakmuran  setiap  manusia agar tetap bertahan di tengah kompleksitas persoalan bang- sa ini.

 
KORUPSI  dan  koloninya  tak henti-hentinya  menjarah keuangan  Negara.  Terungkap yang  satu,  muncul  lagi  yang lainnya.  Bagaikan  pohon pisang  yang  belum  berbuah, jika  ditebang  akan  muncul  tu- nasnya  lagi.

Entah sudah berapa juta tri- liun  uang  rakyat  yang  habis dikorupsi  oleh  koruptor  dan koloninya.  Sehingga  berdamp- ak  dengan  pembangunan Negara  yang  lamban  dan  ke- hidupan  masyarakat  jauh  dari kata  sejahtera.  Harus  bagaima- na cara bangsa/Negara ini men- gatasi  dan  memberantasnya. Beberapa  lembaga  sudah  ter- bentuk, dari yang dibentuk oleh pemerintah  maupun  oleh masyarakat  sipil.  Namun  tidak bisa membendung lajunya para penjahat,  penjilat  uang  rakyat ini beraksi. Dari lembaga Nega- ra  yang  dibentuk,  itu  juga  san- gat  menyedot  penggunaan uang rakyat. Mulai dari komisi, pansus,  dan  lain-lainya.  Bay- angkan  saja  untuk  kasus  cen- tury saja. Miliaran rupiah yang digunakan.  Namun  hasilnya sangat-sangat  dipertanya- kan  sampai  sekarang.  Be- lum  lagi  pembentukan pansus-pansus  yang  lain- nya.
 
PERMASALAHAN Jakarta begitu kompleks. Jurang antara si kaya dan si miskin terlihat semakin jelas. Se- mentara hari ini, Jakarta dihadapkan dengan hiruk pikuk Pemilukada atau Pilgub DKI. Mampukah Pilgub DKI menjawab  tentang  kesejahteraan yang sudah dirindukan oleh sebagi- an masyarakat miskin kota Jakarta atau ianya hanya menjadi ilusi dari manisnya janji-janji politik pasan- gan  calon  yang  bertarung  pada Pilgub DKI.

Melihat dari aspek historis, la- hirnya  pemilihan  kepala  daerah (Pilkada) langsung merupakan ko- reksi terhadap pelaksanaan Pilkada melalui perwakilan oleh DPRD se- bagaimana yang pernah diamanatkan Undang-undang No 22 Tahun 1999. Namun,  seiring  perjalanan  pada akhirnya semakin kentara dengan implementasi UU Nomor 32 Tahun 2004  tentang  Pemerintah  Daerah yang kemudian direvisi melalui Un- dang-undang Nomor 12 Tahun 2008.
 

(Fasilitator Pemberdayaan PNPM Mandiri Pedesaan)

BENAR  kata  Jusuf  Kalla bahwa  demokrasi  bukan lah  tujuan,  melainkan jalan  untuk  kesejahteraan  rakyat. Dan  apa  pun  bentuk  dan  proses demokrasi  yang  dijalankan  di tanah Nusantara saat ini, “terma- suk ri tana ogi Bone” ia akan ber-jalan  dan  berproses  secara lebih baik lagi, bila ia tidak dikelola  dan  direkayasa demi  kepentingan  pribadi atau  kekuasaan.  Demokrasi akan  berhasil  dan berkembang  sesuai  tujuan- nya, yakni terciptanya kese-jahteraan rakyat, jika ia dikelola hanya  demi  kepentingan  rakyat dan  pengembangan  demokrasi itu sendiri.
Demokrasi dimulai dari defi- nisinya,  pemerintahan  dari rakyat,  oleh  rakyat  dan  untuk rakyat.  Definisi  ini  melahirkan harapan  sekaligus  ilusi  bahwa dermokrasi akan membawa keadi- lan,  yang  menempatkan  rakyat pada  tempat  yang  sejajar  dalam segala  hal.  Demokrasi  harus  di- jadikan sebagai wadah, jalan dan alat  politik  yang  memungkinkan terciptanya kesejahteraan rakyat. Meski tidak dapat dipungkiri bah- wa  demokrasi  kerap  tidak  lagi menjadi  alat,  tetapi  sebagai  tu- juan.
 
TANAMAN  Conggoreng Bangkung-bangkung  sebe- narnya sejak dari dulu dikenal oleh masyarakat, bahwa sebe- lumnya tanaman itu cenderung menjadi tanaman liar sehing- ga  masyarakat  tidak  pernah membudidayakannya, padahal di  daerah  Jawa  sudah  lima tahun  dibudidayakan  oleh masyarakat,  sedangkan  hasil panennya  telah  bekerjasama dengan  beberapa  pengusaha dan  salah  satu  diantaranya adalah  PT.  Bangu  Sagara  di Jawa  Barat  yang  dikoodinir langsung oleh Bapak Kankan Abdul Rohman, keberhasilan masyarakat  petani  CB2  di Jawa  Barat  dan  sekitarnya membuat  kami  juga  merasa tertarik  untuk  menerapkan atau  membudidayakannya juga  di  wilayah  kami  (Bone Selatan) tepatnya di Kecama- tan  Patimpeng    Kabupaten Bone, di tambah dengan duku- ngan  penuh  dari  Bapak  H.Syamsuddin  salah  satu pengusaha  sukses  CB2 yang sudah empat tahun menggeluti  menanam CB2  dengan  melibatkan 59  kelompok  tani  dari Enam  kecamatan  di- wilayahnya.
 
Kurangnya perhatian pemerintah terhadap pendidikan anak-anak yang kurang mampu dan yang hidup di daerah pelosok mengakibatkan semakinbanyaknya anak-anak yang tidak mendapatkan pendidikan dengan fasilitas memadai.Mendirikan sekolah gratis untuk jenjang SD dan SMP adalah kebijakan pemerintah untuk menanggulangi masalah untuk anak-anak yang tak mampu untuk bersekolah karena tingginya biaya sekolah. Hal tersebut bertujuan untuk mewujudkan program kerja pemerintah yang selalu menjadi PR dari tahun ketahun, Selain dari itu juga dalam rangka meningkatkan SDM yang berkualitas dan mampu berkompetisidalam kancah nasionalmaupun internasional. Dalam Ironi Pendidikan Indonesia menetapkan kebijakan tersebut pemerintah tidak serta merta asal dalam menetapkan kebijakan tersebut.

    Arsip

    July 2012
    June 2012

    Kategori

    All
    Aneka
    Ekonomi
    Kecamatan
    Kota
    Mimbar Jumat
    Olahraga
    Pendidikan
    Politik & Hukum
    Topik Utama
    Umum